Minggu, 29 Juni 2008

Pemilu 2009 Beda dari Pemilu Sebelumnya

Padang,DEPARTEMEN Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) menggandeng Pemerintah
Kota Padang Malam Minggu (28/6) kemarin menggelar Randai Kreasi dalam
rangka Sosialisasi Pamilu 2009 di Lapangan Imam Bonjol Padang.
Kepala Pusat Politik dan Hak Asasi Depkominfo Ismail Camidu mengatakan
lewat pergelaran seni tradisonal diharapkan mangkus memasyarakatkan cara
baru dalam pemilihan calon anggota DPR, DPD dan DPRD, yang jelas berbeda
dari pemilu sebelumnya.
"Jika sebelumnya cara yang dilakukan adalah dengan mencoblos salah satu
nama atau logo parpol, maka pemilu 2009 nanti dilakukan dengan memberi
tanda centang (check list) pada nama atau logo parpol yang dipilih,"
ujarnya.
Sosialisasi Pemilu 2009 sendiri dibuka secara resmi Wakil Wali Kota Padang
Yusman Kasim didampingi Kabid Inforkom Padang Veri Yasri dan Ketua KPUD
Padang Endang Mulyani. Yusman berharap masyarakat benar-benar memahami dan
mengerti tata cara pemilu 2009 yang akan datang.
Kegiatan sosialisasi ini semakin menarik masyarakat kota karena Depkominfo
mendatangkan artik lawak Jarwo Kwat disamping peregelaran grup Randai
Palito Nyalo dari Padang.
Ketua KPUD Padang Endang Mulyani berharap dengan adanya sosialisasi intens
tentang pemilu 2009 diharapkan partisipatif pemilih akan terus emningkat
dibandingkan masa pencoblosan yang lalu. "Tentu dengan ikutnya semua
komponen di pemerintahan memberikan sosialisasi, kita selaku penyelenggara
sangat terbantu, dan tentunya akan meningkatkan partisipatif pemilih pada
Pemilu 2009 nanti,"ungkap Endang. (adrianpress)

Bukittinggi Antisipasi Mewabahnya Flu Burung

Padang, DINAS Pertanian Kota Bukittinggi kembali mengantisipasi penyebaran virus
Flu Burung kepada manusia, sejak Jumat sampai Sabtu kemarin, pihak Dinas
tersebut telah memusnahkan 1.000 lebih unggas di Kelurahan Puhun Pintu
Kabun.
"Ini kita berlakukan untuk melokalisir penyebaran virus flu burung yang
ditemukan di sana,"ujar Ketua Tim Pemusnahan unggas terdampak flu burung
drh Elvi dihubungi Minggu (29/6).
Menurut dia pemusnahan unggas dilakukan setelah ditemukan ayam milik Sutan
Payuang Ameh, warga Puhun Pintu Kabun, mati secara mendadak selama tiga
hari berturut-turut.
Melihat kondisi itu, sipemilik, kata Elvi melaporkan ke Dinas Pertanian.
"Tim kita segera turun melakukan pengecekan, dari penelitian tim, ternyata
ayam tersebut positif terkena virus H5N1, dikuatkan hasil uji labor," kata
Elvi.
Selanjutnya berdasarkan peraturan pemerintah yang tegas emngatakan setiap
menemukan kondisi sepeeti itu, pihak terkait harus merelokasi lokasi
sampai radius 100 - 200 meter dari tempat ditemukannya unggas mati
mendadat. "Kemudian wajib dilakukan pemusnahan, sehingganya kami melakukan
pemusnahan,"ujarnya.
Saat dilakukan pemusnahan unggas warga, Elvi menilai eksadaran amsyarakat
akan bahya cukup tinggi terbukti ketika ungas dimusnhakan berjaland engan
lancar, bahkan warga terlihat pasrah saat ayam atau burungnya dibumi
hangsukan.
Seorang pemilik unggas dilokasi itu, Robert 34 tahun mengaku rugi akibat
pemusnahan tersebut, tapi dia tak menolak karena sudah ada aturannya.
Padahal kata Rober pengusaha telur puyuh ini, ada 800 butir per hari
dihasilkan burung puyuhnya. "Memang sih diganti rugi, tapi tetap saja
nilainya tak sebanding, Namun mau diapakan lagi, karena pemusnahan ini
sudah diatur pemerintah dan untuk menghindari bahata lebuh besar
lagi,"ujarnya sembari mengaku ganti rugi yang diterimanya Rp 12.500 per
ekor.
Sekitar dua bulan lalu, kota wisata ini juga sudah pernah didera serangan
flu burung, terbukti ada tiga penderita suspect flu burung mendapat
perwatan intensif di RSUP M Djamil Padang. Tapi beruntung, ketiga
penderita itu bisa disembuhkan dan sekarang telah kembali beraktifitas.
(adrian press)