Jumat, 27 Juni 2008

Konsumen Bisa Gugat PLN

Padang,KONSUMEN PLN di Sumtra Barat masih terus mengeluhkan pemadaman bergilir yang diterapkan pihak PLN wilayah Sumbar, selama satu jam setiap hari dibergai kawasan.
Tak hanya mengeluh mereka juga merasa dirugikan akibat pemadaman bergilir yang telah berjalan hampir dua bulan, sebab perangkat elektronik mereka banyak yang rusak.
Direktur Pengaduan konsumen Padang Consumer Crisis (PCC) Erison AW, menilai itikat baik PLN tak terlihat untuk mengatasi pemadaman bergilir sesegera mungkin telah menimbulkan keresahan dan kerugian di pihak konsumennya.
"Saya yakinkan, konsumen punya hak untuk menuntut kerugian akibat pemadaman bergilir tersebut, asal dilengkapi dengan bukti kerusakan yang absurd tidak di buat-buat,"ujarnya Jumat (27/6).
Pihak PT PLN membantah mereka lalai untuk mengatasi pemdaman bergilir yang berdampak negatif bagi konsumen, namun kata Humas PLN Sumbar Asril Khalis, akibat kemampuan energi pasokan dan semakin dangkalnya kondisi air permukaan Danau Maninjau dan Danau Singkarak telah membuat PLN tak maksimal mengatasi pemadaman tersebut.
"Kalau tidak kita terapkan pemadaman bergilir, dan tetap memaksakan PLTA Singkarak dan Maninjau beroperasi memenuhi beban puncak, justru dampaknya bakal lebih luas lagi bagi konsumen, misalnya pemadaman bergilir akan lebih panjang dari saat ini atau dapat saja padam total,"ujarnya.
Akibat lain pemadaman bergilir sehingga pihak konsumen, mendesak PT PLN wilayah Sumbar mengatasinya karena penghematan yang dimaksudkan dari pemadaman bergilir, justru menurut Ahmad Rais tidak mengurangi tagihan di pihak konsumen.
"Malah pembayaran rekening pasca pemadaman bergilir ini terus membengkak,"ujarnya pada saat PT PLN mengadakan sosialisasi dengan kalangan Majelis Ulama se Sumbar kemarin.
Hendri Nofri Gator, aktifis Pemuda Muhamaddiyah Sumbar, juga mengatakan sejak terjadinya pemadaman bergilir menimbulkan kerugian pada jasa elektronik. "Pemadaman bergilir memicu komputer jadi rusak," katanya yang punya usaha jasa rental komputer.
GM PLN Wilayah Sumbar, Hudiono MT, menerima semua keluhan konsumen Sumbar, dia meminta konsumen untuk cek and ricek terhadap bukti pembayaran rekening listrik bulanannya.
"Pada bukti pembayaran tagihan listrik pelanggan ada stand atau Kwh meternya, jika terjadi perbedaan pembayaran sedikit masih normal, tetapi kalau selisihnya terlalu besar silahkan komplein ke kami," katanya.
Selain itu keluhan pengguna elektronik, Hudiono mengakui karena standarisasi teknologi PLN yang masih rendah, maka kontrol saat pemadaman bergilir belum mampu menahan kerusakan pada barang elektronik konsumen di rumah maupun di tempat usaha.
"Mohon memaklumi kondisi yang ada, kebijakan pemadaman tak lain satu upaya untuk penghematan, karena beberapa pembangkit masuk tahap pemeliharaan, serta air permukaan danau Manainjau dan Singkarak yang semakin dangkal dari ambang batas normal," katanya.
Selain itu, pihak PLN pada dialog dengan kalangan ulama Sumbar meminta ulama berperan mensosialisasikan hemat listrik di tengah umat. "Saya yakin kalau ajakan ini disuarakan ulama, umat akan makin cepat mencerna dan memahaminya," ujarnya.(adrianpress)

Tidak ada komentar: