Kamis, 03 April 2008

Tokoh Dukung Ranperda Inisiatif tentang Pendidikan

PADANG, MEROSOTNYA mutu pendidikan Sumbar dari tahun ke tahun, bukti terakhir hasil pra-UN hanya 60 persen yang bernilai sesuai standar nilai nasional, telah menyebabkan kegalauan DPRD Sumbar.

Padahal, peningkatan anggaran pendidikan yang terus diperjuangkan wakil rakyat pada setiap tahun APBD. Pada 2008 ini sektor pendidikan porsinya 19 persen dari Rp 1,3 trilun total APBD Sumbar.

"Ini kita lakukan untuk mengembalikan zaman emas kejayaan pendidkan ranah Sumbar, di mana satu dekade lalu, Sumbar menjadi barometer pendidikan, yang selalu menjadi pilihan orang luar Sumbar untuk tuntut ilmu ke sini. Di samping menghormati konstitusi negara,"ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumbar H Asli Chaidir Kamis (3/4).

Akhirnya upaya mengembalikan kejayaan pendidikan dan mengimplemntasikan icon Sumbar daerah industri otak, 31 anggota DPRD Sumbar gagas ranperda inisiatif tentang pendidikan.

Pihak penggagas menurut Asli, telah menyerahkan kepada komisi IV yang membidangi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan rakyat menjadi leading sektornya. Kalangan Komisi IV menyadari Ranperada ini harus tumbuh dari bawah, wakil rakyat pun membuka ajang olah pikiran dengan tokoh pendidikan di Sumbar, Rabu kemarin.

Terlihat hadir Rektor UNP Z Mawardi dan Pengurus LKAAM Sumbar Bgd M Letter juga ada Pembantu Rektor Unand Elfi Sahlan Zein serta komponen KNPI Sumbar.

Semua tokoh urung rembuk dan merespon positif penggunaan hak inisiatif yang diusung DPRD Sumbar membuat Ranperda tentang Pendidikan. "Ini mimpi kami yang sangat lama, melihat perkembangan pendidikan di Sumbar yang seperti jalan ditempat, semoga saja lewat perda ini. peningkatan mutu pendidikan Sumbar bisa terujud dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun regional,"ujar Z Mawardi.

Tak hanya itu, Rektor UNP ini juga menyanggupi ajang saling mengisi dan melengkapi draft rancangan yang dibuat Komisi IV. "Saya akan bentuk tim kecil di universitas, untuk mengupas tuntas draft rancangan ini yang dimaksudkan melengkapi dan menyempurnakannya,"janji Z Mawardi. LKAAM Bgd M Letter, dia dengan lantang mendesak Komisi IV untuk menyegarakan pembahasan ranperda pendidikan. M Letter menitipkan agar siswa tamatan SD harus bisa salat disamping pandai membaca Al Quran.

"Bisa salat, harus masuk dalam ranperda ini sebab salat adalah tiang dari segalanya untuk membangun keseimbangan intlektual dan spiritual,"harapnya.

Membangun Ranperda inisiatif dari bawah, menurut anggota Komisi IV Syafril A Hadi merupakan terobasan agar hak inisiatif saat menjadi perda tak ada lagi suara sumbang, ini pandai-pandai DPRD saja.

"Pertemuan adalah awal untuk mendapatkan dukungan publik terhadap kerja inisiatif DPRD tersebut,"tutupnya.

Ketua Komisi IV, Guspardi Gaus, menjanjikan mekanisme menampung saran dan pendapat terhadap draft ini tengat waktunya tiga hari dari hari Rabu kemarin.

"Soalnya kita akan menyegerakan pembahasan yang tetap mengikuti mekanisme pembuatan perda, seperti, menjadwalkannya pada Panitia Musyawarah. Saya harap ranperda ini bisa jadi perda paling lambat akhir tahun ini juga,"ungkapnya. (adrianpres)


Tidak ada komentar: